Saum atau puasa bagi orang Islam (bahasa Arab: صوم, translit. ṣawm) adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Berpuasa (saum) merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Saum secara bahasa artinya menahan atau mencegah.
“Betapa sulitnya menjalankan puasa bila kita hanya menahan lapar dan haus saja, maka banyak godaan yang menghampiri, Bila kita menjalankan Puasa dengan niat beribadah maka tidak ada rasa terbebani” Ujarnya DR. Amin hasan, MPd (Wakil ketua PW ma’arif NU Jawa Timur). Pertanyaan juga sering di ajukan untuk mengetahui seberapa paham siswa-siswi MTs. Jabal noer, seperti, Apa manfaat dari menjalankan puasa sukses, dan mengambarkan arti puasa dalam satu kata saja.
Berikut ini adalah orang yang boleh membatalkan saum wajib (saum Ramadhan):
Wajib mengqadha
Orang-orang yang tersebut di bawah ini, boleh tidak bersaum, tetapi wajib mengganti saumnya pada hari lain (qada), sebanyak hari yang ditinggalkan.
- Orang yang sakit, yang ada harapan untuk sembuh,
- Orang yang bepergian jauh (musafir) sedikitnya 89 km dari tempat tinggalnya,
- Orang yang hamil, yang khawatir akan keadaannya atau bayi yang dikandungnya,
- Orang yang sedang menyusui anak, yang khawatir akan keadaannya atau anaknya,
- Orang yang sedang haid (datang bulan), melahirkan anak dan nifas,
- Orang yang batal saumnya dengan suatu hal yang membatalkannya selain bersetubuh,
Tidak Wajib mengqadha dan wajib fidyah
Orang-orang di bawah ini tidak wajib qada (menggantikan saum pada hari lain), tetapi wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan orang miskin setiap hari yang ia tidak bersaum, berupa bahan makanan pokok sebanyak 1 mud (576 gram),
- Orang yang sakit yang tidak ada harapan akan sembuhnya,
- Orang tua yang sangat lemah dan tidak kuat lagi bersaum.
“Pelajaran yang saya dapat dari tema puasa kemarin adalah di samping melatih kita untuk menahan diri dari makan, minum dan hawa napsu,juga dapat melatih kita menjadi orang yang jujur dan disiplin. serta menerapkan sifat ihsan yang dimana kita yakin bahwa Allah SWT selalu melihat gerak gerik serta apapun yang kita perbuat walau sedang bersembunyi “ ujarnya hafid Fauruz Zakky (9B).